Program Studi Arsitektur Lanskap, Fakultas Teknik ISTN terus berperan aktif dalam pengembangan ruang terbuka hijau di ibu kota. Pada Rabu, 26 Februari 2025, Kaprodi Arsitektur Lanskap ISTN, Moh. Sanjiva Refi Hasibuan, S.P., M.Si., menghadiri undangan dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta untuk berdiskusi mengenai rencana persiapan pembukaan taman 24 jam.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru terpilih, dengan inisiatif bertajuk “Aktivasi Taman Kota 24 Jam.” Program ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan pemanfaatan ruang publik bagi masyarakat Jakarta, terutama taman-taman kota yang selama ini memiliki batasan waktu operasional.
Diskusi tersebut turut dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk para akademisi, praktisi, asosiasi, dan komunitas yang bergerak di bidang arsitektur lanskap serta pengelolaan ruang publik. Beberapa pihak yang hadir antara lain Urban+ Institut, Arsitektur Lanskap Trisakti, Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI) DKI Jakarta, alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia, serta komunitas Ayo ke Taman.
Dalam pertemuan ini, para peserta membahas berbagai aspek penting terkait implementasi taman 24 jam, mulai dari keamanan, desain lanskap yang mendukung aktivitas malam hari, pencahayaan, serta keterlibatan masyarakat dalam pemeliharaan taman. Moh. Sanjiva Refi Hasibuan, S.P., M.Si., menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya perencanaan yang berbasis ekologi dan sosial agar taman kota tetap aman, nyaman, dan berkelanjutan untuk semua lapisan masyarakat.
“Taman kota bukan hanya sekadar ruang hijau, tetapi juga tempat interaksi sosial, edukasi, dan rekreasi. Dengan pembukaan taman selama 24 jam, kita perlu mempertimbangkan desain yang mendukung keamanan, kenyamanan, serta keberlanjutan ekosistem di dalamnya, disamping itu hal yang penting untuk diperhatikan adalah perilaku pengguna taman yang akan sangat bervariasi, perlu dilakukan pengawasan serius agar tercipta kenyamanan dan keamanan bersama” ujar beliau dalam diskusi.
Partisipasi ISTN dalam diskusi ini menegaskan komitmen institusi dalam mendukung kebijakan pemerintah dalam perencanaan dan pengelolaan lanskap kota yang lebih baik. Harapannya, hasil dari diskusi ini dapat menjadi landasan yang kuat bagi realisasi taman kota yang inklusif dan dapat dinikmati oleh masyarakat sepanjang waktu.
Program Studi Arsitektur Lanskap ISTN akan terus berkontribusi dalam penelitian, kajian, serta implementasi konsep lanskap berkelanjutan untuk mendukung pembangunan Jakarta yang lebih hijau dan ramah lingkungan.