Dalam rangka meningkatkan pemahaman mahasiswa terkait pentingnya tanaman obat dengan keilmuan arsitektur lanskap, Program Studi Arsitektur Lanskap ISTN melakukan kuliah lapang ke Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar (KaDO) Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Berlokasi di kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP), keberadaan KaDO yang hijau dan asri menjadi oase di Kota Cikarang yang dikenal sebagai kota industri. Kuliah lapang diikuti oleh mahasiswa Program Studi Arsitektur Lanskap yang mengambil mata kuliah Budidaya Tanaman Obat, Budidaya Tanaman Hias, Ruang Terbuka Hijau, dan Lanskap Wisata. Tujuan kuliah lapang dilakukan yaitu untuk memperkenalkan potensi tanaman obat untuk digunakan sebagai tanaman hias lanskap, memberikan wawasan tentang potensi kawasan industri yang dapat dijadikan sebagai destinasi wisata minat khusus, serta pengetahuan tentang pentingnya ruang terbuka hijau bagi kawasan industri.
Sesungguhnya selain diambil manfaatnya, tanaman obat juga dapat dipergunakan sebagai elemen dalam produk desain arsitektur lanskap. Hal ini masih jarang dilakukan oleh perancang lanskap di Indonesia sehingga secara tidak langsung menyebabkan tanaman obat menjadi kurang populer. Dengan menggunakan tanaman obat dalam produk desain arsitektur lanskap, diharapkan akan dapat mengkonservasi tanaman obat Indonesia sekaligus mengembangkan sektor ekonomi kreatif serta edukasi bagi masyarakat.
Dalam kuliah lapang ini selain diikuti oleh mahasiswa dan dosen dari Program Studi Arsitektur Lanskap, juga dihadiri oleh tim dosen dari Program Studi Agroteknologi, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, yaitu Ismail Saleh, SP, M.Si dan Ida Setya Wahyu Atmaja, SP, M.Si sebagai pendamping. Dipandu oleh Bapak Edi dari Pihak KaDO, mahasiswa dan dosen melihat kebun koleksi tanaman OKA (obat, kosmetik, dan aromatik), area pascapanen, serta Martha Tilaar Training Centre. Dengan adanya kuliah lapang ini, mahasiswa merasa bahwa profesi arsitek lanskap adalah profesi yang prospektif bagi kelangsungan kehidupan masyarakat di masa depan dengan kearifan lokal.