Mahasiswa Arsitektur Lanskap ISTN Meraih Juara 2 dalam Workshop Hybrid Space

Rabu (15/11/2017), telah diadakan kegiatan tahunan yang diberi nama “Green Architecture In The Tropics”. Acara ini dilaksanakan oleh program studi arsitektur dan arsitektur lanskap yang terdiri dari 9 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jakarta. PTS tersebut terdiri dari Universitas Kristen Indonesia (UKI), Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), Universitas Pancasila, Universitas Bung Karno (UBK), Universitas Budi Luhur (UBL), Universitas Borobudur, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Universitas Trisakti, dan UPI YAI. Pada acara tersebut para Dekan dari tiap-tiap perwakilan PTS menandatangani Nota Kesepahaman atas kerjasama dalam acara ini yang berlaku mulai tahun 2017 hingga 2020. Selain itu, di hari yang sama pula diselenggarakan seminar yang bertemakan Hybrid Space: Urban Public Space In The Contemporary Cities.

Seminar tersebut membahas mengenai fungsi dan kebutuhan akan ruang terbuka di lingkungan perkotaan. Seminar dilaksanakan pada hari yang berlainan dengan hari dilaksanakannya kegiatan workshop untuk mahasiswa program studi arsitektur dan arsitektur lanskap. Seminar tersebut turut mengundang pembicara yang merupakan arsitek atau perencana tata ruang profesional. Pembicara-pembicara tersebut diantaranya adalah Ir. Benny Agus Chandra, M.Si yang merupakan Kepala Dinas Penataan Kota DKI Jakarta. Selain itu ada Ir. Ahmad Hery Fuad, M.Eng, Ir. Achmad Deni Tardiyana, MUDD dan Ir. Sahala Simatupang, MT yang ketiganya merupakan dosen dan arsitek profesional. Materi yang dibawakan oleh para pembicara diantara adalah Ruang Publik Jakarta, Perkembangan Public Space di Kota-kota Besar di Indonesia, Perancangan Ruang Publik di Kota, dan Proses Sosial dalam Produksi Ruang Publik. Seminar yang dihadiri para dosen dan mahasiswa dari masing-masing PTS ini berlangsung dari jam 09:00 WIB sampai dengan 13:30 WIB yang kemudian dilanjutkan dengan pembagian kelompok untuk workshop dan ekskursi ke lokasi yang menjadi studi kasus di Central Park, Neo Soho, Jakarta.

Enam hari setelahnya, atau tepatnya pada hari Selasa (21/11/2017) dilaksanakan kegiatan workshop mahasiswa yang bertempat di Studio Arsitektur C, Gedung FT UKI, Jakarta. Workshop tersebut dilaksanakan selama tiga hari dimulai dari tanggal 21 sampai dengan 23 November 2017. Workshop tersebut terdiri dari mahasiswa yang dibagi ke dalam kelompok-kelompok dari latar belakang perguruan tinggi yang berbeda. Para kelompok mahasiswa ini diharuskan membuat ide atau gagasan rancangan untuk Public Space – Ecopark Skywalk, Podomoro City, Jakarta Barat. Wujud ide gagasan berupa sketsa konsep, gambar site plan, gambar tampak atau potongan serta detail engineering design yang disusun dalam layout ukuran A1 pada presentasi di hari terakhir.

Mahasiswa Arsitektur Lanskap ISTN yang berjumlah 2 orang yang berasal dari dua angkatan berbeda, yakni Syifa Khansha angkatan 2015 dan Pitria Ramadanti angkatan 2016 turut berpartisipasi dalam rangkaian acara tersebut. Dua orang mahasiswa ARL ISTN ini dibagi ke dalam kelompok yang berbeda. Masing-masing kelompok memiliki konsep yang akan dituangkan ke dalam desain mereka. Kelompok Syifa memiliki tema Connected and Sustainable Hybrid Public Space sedangkan kelompok Pitria memiliki tema Hybrid Public Space: Connecting Park. Para mahasiswa ini bersaing selama tiga hari untuk menghasilkan desain terbaik mereka. Kerja keras, kekompakan dan team work sangat dibutuhkan dalam acara ini. Tiap kelompok berdiskusi untuk membagi tugas atau jobdesc kepada masing-masing anggotanya. Workshop dilaksanakan mulai pukul 09:00 WIB sampai dengan pukul 17:00 WIB.

Setiap akhir acara workshop dilaksanakan presentasi progres dari masing-masing kelompok. Tiap kelompok menjelaskan sudah sejauh mana desain yang mereka buat. Presentasi atau yang biasa disebut asistensi desain ini tentunya dinilai oleh para juri profesional yang merupakan dosen Arsitektur di Universitas Kristen Indonesia itu sendiri. Tiap sesi presentasi ini, kelompok yang maju presentasi akan diberi komentar mengenai desain yang telah mereka buat. Hal tersebut yang menjadikan perubahan desain bisa saja terjadi tiap kelompok.

Pada hari terakhir, tepatnya hari Kamis 23 November 2017, masing-masing kelompok diharuskan telah selesai membuat desain dalam lembar kerja berbentuk layout ukuran A1. Pada hari itu merupakan agenda presentasi akhir atau finalisasi konsep hingga site plan. Juri di sesi presentasi tersebut merupakan dosen-dosen yang berasal dari tiap perwakilan di 9 PTS. Kelompok Syifa Khansha mendapat urutan presentasi yang pertama sedangkan kelompok Pitria Ramadanti urutan presentasi ke-3. Pada akhir acara, pengumuman pemenang dengan desain terbaik diumumkan. Kelompok Pitria Ramadanti dengan konsep Connecting Park-nya mendapatkan Juara ke II dari delapan kelompok yang mengikuti workshop tersebut. Kelompoknya mendapatkan penghargaan berupa Piagam dan Uang Tunai.

Pada kegiatan ini masing-masing mahasiswa ARL telah berusaha menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Mereka telah mampu bekerjasama dalam tim yang memiliki latar belakang berbeda dan menyumbangkan ide atau gagasan dari ilmu yang telah mereka dapatkan selama ini. Selain itu mereka juga telah menunjukkan kepada sivitas akademika lain pentingnya peran dan pemikiran arsitek lanskap dalam kegiatan perencanaan dan desain lingkungan perkotaan.

Leave a Comment