SELAMAT, MAHASISWA ARSITEKTUR LANSKAP KEMBALI MERAIH PKM 2019

Mahasiswa Program Studi Arsitektur Lanskap (ARL) ISTN kembali berhasil memperoleh pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun anggaran 2019 oleh Kemenristek Dikti. Tahun ini terdapat 3621 proposal yang berhasil lolos dalam kategori 5 bidang yang diikuti oleh seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Adapun judul proposal yang lolos melalui mahasiswa ARL ISTN yaitu Meningkatkan Kualitas Produksi Pisang Lanskap Wisata Bantaragung dengan Smacking (Smart Packaging) Banana. Proposal tersebut masuk dalam kategori PKM Penerapan Teknologi (PKM-T). Tim terdiri atas lima orang mahasiswa yaitu Ridwansyah Trisnanda Putra (ARL 2017), Fitria Nurhasanah (ARL 2015), Hindun Hestiningsih (ARL 2017), Natalia Juwita Hia (ARL 2018), dan Khoirunnisa Anita Firdaus (ARL 2018). Tim tersebut berada di bawah bimbingan dosen arsitektur lanskap atas nama Ray March Syahadat, SP., MSi.

Kaprodi Arsitektur Lanskap, Priambudi Trie Putra, SP., MSi., mengungkapkan rasa bangga terhadap prestasi tersebut. “Ini tahun kedua ISTN berprestasi dalam PKM dan dua tahun berturut-turut itu adalah dari ARL. Hal ini semakin membuktikan kualitas kami sebagai prodi yang berprestasi bukan hanya secara akademik tapi juga non akademik” ujarnya. Perlu diketahui bahwa tahun lalu, Prodi ARL meloloskan dua proposal dari dua kategori yakni PKM Karsa Cipta dan PKM Artikel Ilmiah. Seluruh proposal tersebut juga di bawah bimbingan dosen yang sama dengan PKM yang lolos tahun ini.

Ray March Syahadat, SP., MSi., selaku pembimbing menceritakan trik yang dilakukan sehingga ARL kembali meraih PKM. “Sebenarnya yang membedakan kami dengan prodi lain di ISTN adalah kami punya klub sains yang beranggotakan mahasiswa yang gemar melakukan penelitian, menulis, mendesain, dan berkompetisi. Peran pembimbing tidak sekonyong-konyong ditunjuk hanya untuk menjadi formalitas tanda tangan. Kami benar-benar melakukan bimbingan, arahan, revisi, dan itu semua berkali-kali” ujarnya. Menurutnya, mahasiswa juga diberi keleluasaan ingin dibimbing oleh siapa sehingga tidak ada canggung atau berat hati karena tidak sreg antara satu sama lain. “Untungnya kami di ARL ini dosen-dosennya sangat terbuka ya dan selalu siap dan senang kalau ada mahasiswa yang membutuhkan bimbingan dari kami” lanjutnya.

Ridwansyah Trisnanda Putra selaku ketua tim menceritakan pengalamannya. “Tahun lalu saya sempat ikut tetapi tidak lolos dan dari sana saya belajar kesalahan saya” ujar pria yang akrab disapa Mister. Tidak hanya Mister, Fitria Nurhasanah juga menceritakan hal serupa bahwa tahun lalu juga ia juga ikut dan tidak lolos namun ia mencoba mencari tahu letak kesalahannya “Makanya sewaktu menyusun proposal kami jadi lebih teliti dari tahun sebelumnya”. Saat ditanyai kesan yang tidak terlupakan saat menyusun proposal, Mister menceritakan kisah yang cukup mengharukan. “Di saat deadline semakin dekat, kami pernah dibentak dan diusir satpam di prodi kami sendiri. Padahal saat itu kami sangat butuh membaca buku-buku yang ada di prodi. Rasanya sakit hati, Pak Ray juga sempat sebal dengan perlakuan itu” hal itu dibenarkan oleh Khoirunnisa Anita Firdaus yang saat itu juga ada di tempat kejadian. Kemudian Pak Ray menambahkan “Iya, saya juga kaget sih saat itu karena itu buku saya, ini prodi kami, kami sedang belajar tetapi dapat perlakuan seperti kami ini membuat keonaran di kampus. Saya tidak tahu kalau ketika hari libur, di sini tidak boleh ada kegiatan apapun. Soalnya dulu waktu saya masih berstatus mahasiswa, di kampus saya itu meski hari libur kami tetap boleh belajar di kampus. Bahkan perpus kampus saya dulu tetap buka meski cuma setengah hari” ujarnya sambil tertawa. “Dengan lolosnya PKM ini, rasanya pay off sih. Makanya kami senang banget ketika mengetahui kami lolos bila mengingat kejadian itu” ungkap Mister. “Pesannya sih kita tidak boleh patah semangat dan belajar memaafkan. Marah dan sebal boleh saat itu saja tapi jangan berlaut-larut yang dapat merugikan diri kita sendiri,” tambah Kaprodi ARL.

Harapan Prodi ARL dengan kembali lolosnya PKM tahun ini yaitu agar Prodi ARL bisa lebih diperhatikan lagi oleh ISTN. “Bisa dilihat selama tiga tahun terkahir ini, perolehan prestasi kami terus meningkat. Kami paling banyak menyumbangkan prestasi dengan membawa nama ISTN. Tidak pernah berbuat seuatu yang merugikan nama baik ISTN. Semoga urusan-urusan kami bisa dilancarkan dan fasilitas kami bisa lebih ditunjang agar kami bisa lebih berprestasi dan berkarya lebih baik lagi” Ucap kaprodi ARL yang diamini oleh mahasiswa dan dosen di lingkungan prodi.

Leave a Comment